Jumat, 09 Mei 2014

Survei Ventilasi Tambang



SURVEI VEBTILASI
 TAMBANG


1.  PENDAHULUAN
1.1  Dasar Teori
Sejarah Ventilasi
1.       4000-1000 sebelum masehi penambang di eropa menggali terowongan untuk mencari flint (batu api)
2.       600 SM, tambang perak laurium  di Yunani telah memiliki layout tambang yang menunjukkan mereka telah sadar akan pentingnya menghubungkn jalur-jalur terowongan
3.       1556 buku yang membahas mengenai tambang oleh Agricola “De re Metalica
4.       1812 ditemukan lampu keselamatan Davy oleh Sir Humprey Davy di Inggris
5.       1854 “On the Theory of the ventilation on the mine” oleh John Job Atkinson England Institute of Mining Engineer
6.       1930 Kipas angin centrifugal pertama di kenalkan secara umum
7.       1943  Prof Baden Hinsley “understanding of behaviour of airflow by a thermodynamic and computer practice

                         





2.1 FUNGSI VENTILASI
Fungsi dari ventilaasi tambang yaitu :
1.  Menyediakan oksigen bagi pernapasan manusia.
2.  Mengencerkan gas – gas berbahaya dan beracun yang ada di dalam tambang, sehingga tidak membahayakan bagi para pekerja tambang.
3.  Menurunkan temperatur udara tambang, sehingga dapat dicapai lingkungan kerja yang nyaman.
4.  Mengurangi konsentrasi debu yang timbul akibat kegiatan produksi yang dilakukan di dalam tambang.









Gambar 2.1 penambang dan alat memerlukan supali oksigen

A.  Pengendalian Terhadap Kualitas Dan Kuantitas Udara Tambang
1.  Pengendalian kualitas
q Menjaga  kualitas udara  tambang agar sesuai dengan peraturan
q Gas
q Debu
q Temperatur & Kelembaban
2.  Pengendalian kuantitas
Mengatur jumlah udara yang mengalir ke dalam tambang, dan area
yang diinginkan sehingga mencukupi kebutuhan.

B.  Pengelompokan Jenis-Jenis Ventilasi Tambang
       Berdasarkan Daya Pembangkit :
  Ventilasi Alami
  Ventilasi Mekanis
       Berdasarkan Tekanan Mesin :
  Ventilasi Tiup (Forcing)
  Ventilasi Hisap (Exhaust)
       Berdasarkan Letak Intake & Outake :
  Terpusat
  Diagonal

C.  Pengukuran Ventilasi
Pengukuran ventilasi dilakukan untuk memeriksa dan mengetahui apakah  kondisi udara tambang telah cukup. Sehingga dapat diketahui kesalahan dan dapat segera diperbaiki, pengukuran ventilasi melliputi :
¨ Pengukuran Kuantitas Udara
¨ Pengukuran Kecepatan Aliran Udara
¨ Pengukuran Luas Penampang Jalur Udara
¨ Pengukuran Temperatur Udara
¨ Pengukuran Tekanan Udara

D.  Pengontrolan Ventilasi
Agar pengaturan udara berjalan efektif, maka diperlukan berbagai peralatan atau fasilitas pengontrol pada jalur udara tambang meliputi :
¨ Stopping (Penutup)
     - Temporary Stoping
     - Permanent Stoping
¨ Pintu Angin ( Doors )
¨ Regulator (Pintu Pengatur)
¨ Jembatan udara ( Overcast atau Crossing )

E.  Standar Ventilasi Tambang Di Indonesia
       KEPMEN PU 555.K/26/M.PE/1995
       Tentang
       Keselamatan dan Kesehatan Kerja Pertambangan Umum
       Kandungan Oksigen 19,5%
       Kandungan CO 0,005 %
       Kandungan CO2   0,5%
       Temperatur
       18-240C
       Kecepatan Udara 7m/min
       Kebutuhan udara / pekerja 2 m³/menit ditambah 3 m³/menit untuk 1 hp mesin diesel.

F.   Kebutuhan udara dalam tambang
Ø Jumlah udara 0,1 m3/detik per orang
Ø Kecepatan udara minimum untuk mengendalikan kualitas udara 0,3 m / detik
Ø Kecepatan minimum pada permuka kerja pada tambang yang berbahaya gas adalah 0,76-1,52 m / detik
Ø Kecepatan udara minimum untuk mengendalikan temperatur efektif dan kelembaban sebesar 0,5 – 2,5 m / detik.
Ø Kecepatan udara minimum pada front kerja pembuatan lubang bukaan 0,3 m/ detik.
Gas – Gas Pada Tambang Bawah Tanah :
Ø Methan (CH4)
Ø Karbondioksida (CO2)
Ø Karbon Monoksida (CO)
Ø Hidrogen Sulfida (H2S)
Ø Sulfur Dioksida (SO2)
Ø Nitrogen Oksida (NOX)
Nama
Simbol
Berat
Jenis
(Udara = 1)
Sifat
fisik
Pengaruh
Sumber
Max. Allowable Conc.  (%)
Fatal Point
Oksigen
O2
1,106
tidak berbau,      tidak
berwarna,   tidak ada
rasa
tidak beracun 
udara normal
20,0 (minimum)
6
Nitrogen
N2
0,967
tidak berbau,    tidak
berwarna,  tidak berasa
menyesakkan napas
udara normal, lapisan
80,0
-
Karbon
Dioksida
CO2
1,529
tidak berbau,      tidak
berwarna,
terasa agak asam
menyesakkan napas
pernapasan, lapisan,      
pembakaran
0,5
18
Karbon
Monoksida
CO
0,967
tidak berbau,      tidak
berwarna,   tidak ada
rasa
racun,
dapat meledak
peledakan,   motor
Bakar,pembakaran
idak sempurna
0,005
0,03
(12,74
explosive)
Hidrogen
sulfida
H2S
1,191
bau telur busuk, tidak
berwarna, terasa asam
racun,
dapat meledak
lapisan air
tanah
0,001
0, 1
(4, 46
explosive)
Metana
CH4
0,555
tidak berbau,      tidak
berwarna,   tidak
ada rasa
dapat meledak,
menyesakkan napas
lapisan batubara  
1,0
(5 – 15)
explosive
Nitrogen
Dioksida
NO2
1,590
bau mangganggu, warna
merah coklat,  terasa
ahit
racun
peledakan,   motor
Bakar, pembakaran
tidak sempurna
0,0005
0,005
Sulfur
Dioksida
SO2
1,191
bau mangganggu, tidak
berwarna,  rasa asam
racun
oksidasi sulfida,
motor bakar
0,0005
0, 1
Radon
Rn
7,665
tidak berbau,      tidak
berwarna,   tidak ada
rasa
radioaktif
lapisan
-
-
Tabel 2.1 Gas – gas pada tambang bawah tanah











Gamabar 2.2 perbandingan temperatur dengan efesiensi kerja


G. Perancangan Ventilasi.
Prosedur  Rancangan :
1.    Buat struktur utama dari rencana jalan utama, arah aliran, lokasi kipas angin dll
2.    Buat struktur pembantu, yang mendukung sistem utama
3.    Gambarkan skema sistem ventilasi dan jaringannya, gabungkan jalur udara kedalam jaringan.
4.    Hitung kebutuhan udara di tempat kerja untuk menjamin kecukupan ventilasi. Perhitungkan juga terhadap kebocoran.
5.    Distribusikan kuantitas udara dan hitung kebutuhan jalur udara masuk dan kebutuhan udara tambang.
6.    Hitung head loss berdasarkan kuantitas dari setiap jalur udara dari sistem ventilasi.
7.    Tentukan head loss yang melalui split, ganti dengan sirkuit yang sama, dan tentukan kebutuhan untuk mengatur dari tiap cabang dan mine static head
8.    Hitung mine velocity head dari saluran udara keluar sistem ventilasi. Untuk exhaust system, hal ini tergantung dari pemilihan kipas angin.
9.    Jumlahkan mine static head dan velocity head untuk mencari mine total head dan Pilih jenis kipas angin berdasarkan kondisi yang ada.

űâŠ










Gambar 2.3 perbedaan temperatur
a) Perbedaan tinggi portal udara masuk dan udara buang
b) Perbedaan temperatur jalan udara masuk dan jalan udara buang
c) Perbedaan temperatur di dalam dan di luar tambang bawah tanah
d) Komposisi udara di dalam tambang bawah tanah
e) Tekanan atmosfir
Contoh soal :
Berapakah tekanan ventilasi alam, apabila perbedaan tinggi portal udara masuk dan udara buang (L) 200m, temperatur di luar tambang bawah tanah (ta) 10°C dan temperatur di dalam tambang bawah tanah (t) 25°C?
H=4,17 x 200 x (250-100 ) = 12,5 mmaq
     1000








Gambar 2.4 vebtilasi Mekanis
Ventilasi mekanis :
Ventilasi mekanis adalah metode yang menciptakan perbedaan tekanan baik positif ataupun negatif di pintu udara masuk atau keluar.
Ventilasi Utama :
1.     Axial Flow fan
2.     Radial Flow Fan (Sentrifugal)
Ventilasi Bantu :
1.     Ventilasi Saluran Udara :
Ø Simple Forcing
Ø Simple Exhaust
Ø Overlap System
2.     Ventilasi Bratice
3.     Ventilasi Injection / Static Air Mover
centrifugal Fan jpg










Gambar 2.5 Ventilasi Mekanis







Simple Forcing






Simple Exhaust







Overlap System










Ventilasi Brattice
Gbr 27





Gbr 28



















Tabel 2.2 Alat Ukur Kecepatan Angin
ALAT
KECEPATAN (m/s)
AKURASI
SMOKE TUBE
0,1 – 0,6 (RENDAH)
70  - 80%
VANE ANEMOMETER
0,76 – 10,16 (menengah -tinggi)
80  - 90%

10,16 – 50,8 (sangat tinggi)

VELOMETER
0,15 – 15,24 (rendah – tinggi) multirange
3% dibawah skala terbaca
THERMOANEMOMETER
0,0508 –  2,54(rendah – menengah)
80 – 95%
Thermometer


HOT WIRE
0,0508 – 1,52
90 – 95%

0,508 – 15,24 (rendah – tinggi) multirange

KATA THERMOMETER
0,508 – 7,62 (menengah – tinggi)
70 – 90%
PITOT TUBE
3,8 – 50,8 (tinggi)
90 -98%













DSC00002


                                                                        

DSCF0250







Metode pengukuran kekuatan angin :
Ø Continous Traversing
Metode ini yang paling banyak digunakan, pengukuran aliran udara dilakukan secara menrus pada arah Horizontal maupun vertical dari atas atau bawah dari ujung satu keujung yang lain.








Ø Fixed Point in Circular
Pengukuran di tengah atau dipusat jalur udara pengukuran ini dilakukan tidak secara menerus.










Ø Fixed Point in Rectangular
Pengukuran dilakukan dnegan membagi luas penampang bukaan menjadi bebrapa daerah metode ini untuk bukaan besar.
               





Ø Pengukuran beda tekanan








DSCF0245







Gambar 2.3 pengukuran beda tekanan ventilasi


Ø pengukuran gas metan

                                                                           











Gambar 2.6 pengukuran gas metan

Ø Jenis – jenis pintu angin pada tambang bawah tanah







                                                                    

Gambar 2.7 Jenis – jenis pintu angin pada tambang bawah tanah

Tabel 2.3 Pengaruh Kadar Oksigen di Udara


Tidak ada komentar:

Posting Komentar