BAB III
BATUAN PIROKLASTIK
3.1 Tinjauan umum
Batuan Piroklastik
3.1.1
Pengertian Batuan Piroklastik
Batuan piroklastik atau pyroclastics
(berasal dari bahasa Yunani πῦρ, yang
berarti api; dan κλαστός, yang berarti rusak) adalah bebatuan clastic
semata-mata atau terutama terdiri dari material vulkanik. Mana materi vulkanik
telah diangkut dan ulang melalui tindakan mekanis, seperti oleh angin atau air,
batu-batuan ini disebut volcaniclastic. Umumnya terkait dengan aktivitas gunung
berapi ledakan seperti Plinian atau letusan Krakatau gaya, atau letusan
phreatomagmatic piroklastik deposito yang umumnya terbentuk dari udara abu, dan
bom lapilli atau blok yang dikeluarkan dari gunung berapi itu sendiri, dicampur
dengan negara hancur batu.
Batuan piroklastik dapat terdiri dari
berbagai macam ukuran clast; dari agglomerates terbesar, dengan sangat halus
dan tuffs abu. Pyroclasts dengan ukuran yang berbeda diklasifikasikan sebagai
bom vulkanik, lapilli dan abu vulkanik. Abu dianggap piroklastik karena debu
halus terbuat dari batu vulkanik. Salah satu bentuk yang paling spektakuler
adalah deposito piroklastik ignimbrites, deposito dibentuk oleh suhu tinggi gas
dan abu campuran dari aliran piroklastik acara.
Tiga jenis transportasi dapat dibedakan:
aliran piroklastik, aliran piroklastik, dan piroklastik jatuh. Selama letusan
Plinian, batu apung dan abu yang terbentuk ketika magma silicic terpecah dalam
saluran vulkanik, karena dekompresi dan pertumbuhan gelembung. Pyroclasts
kemudian entrained dalam letusan apung membanggakan yang dapat naik beberapa
kilometer ke udara dan menyebabkan bahaya penerbangan. Partikel jatuh dari awan
letusan bentuk lapisan di tanah (ini jatuh atau tephra piroklastik). Piroklastik
kerapatan arus, yang disebut sebagai 'aliran' atau 'gelombang', tergantung pada
konsentrasi partikel dan tingkat turbulensi, kadang-kadang disebut bercahaya
longsoran. Deposit batu apung yang kaya aliran piroklastik dapat disebut
ignimbrites.
Sebuah letusan piroklastik mensyaratkan
meludah atau "fountaining" lava, di mana lava akan dilemparkan ke
udara bersama abu, bahan piroklastik, dan vulkanik produk sampingan lainnya.
Hawaii letusan seperti di Kilauea dapat mengeluarkan gumpalan magma ditangguhkan
menjadi gas; ini disebut 'api air mancur'. Pembekuan magma, jika cukup panas
mungkin menyatu atas arahan untuk membentuk aliran lahar. Terdiri dari endapan
piroklastik yang tidak pyroclasts disemen bersama-sama. Batuan piroklastik
(tuff) adalah deposito piroklastik yang telah lithified. Batuan piroklastik
adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api (berasal dari pendinginan
dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik. Menurut william (1982) batuan piroklastik adalah
batuan volkanik yang bertekstur klastik yang dihasilkan oleh serangkaian proses
yang berkaitan dengan letusan gunung api, dengan material asal yang berbeda,
dimana material penyusun tersebut terendapkan dan terkonsolidasi sebelum
mengalami transportasi (“rewarking”)
oleh air atau es.
3.2 Mineral Penyusun
Batuan Piroklastik
Berdasarkan
terbentuknya, fragmen piroklast dapat dibagi menjadi:
·
Juvenile pyroclasts : hasil langsung
akibat letusan, membeku dipermukaan (fragmen
gelas, kristal
pirojenik)
·
Cognate
pyroclasts : fragmen batuan hasil
erupsi terdahulu (dari gunungapi yang sama).
·
Accidental
pyroclasts : fragmen batuan berasal dari
basement (komposisi berbeda)
Fragmen:
1. Gelas/
Amorf
2. Litik
3. Kristalin
3.2.1 Mineral – Mineral
Alterasi
Alterasi =
Metasomatisme
Merupakan
perubahan komposisi mineralogy batuan (dalam keadaan padat) karena pengaruh
Suhu dan Tekanan yang tinggi dan tidak dalam kondisi
isokimia menghasilkan mineral lempung, kuarsa, oksida atau
sulfida logam.
Proses
alterasi merupakan peristiwa sekunder, tidak selayaknya metamorfisme yang
merupakan peristiwa primer. Alterasi terjadi pada intrusi batuan beku yang
mengalami pemanasan dan pada struktur tertentu yang memungkinkan masuknya air
meteoric untuk dapat mengubah komposisi mineralogy batuan.
`
Gambar
3.1 Proses terbentuk nya Batu Piroklastik
Beberapa
contoh mineral alterasi antara lain:
Ø Kalkopirit
Ø Pirit
Ø Limonit
Ø Garnierit
Ø Epidote
Ø Malakit
Ø Khlorit
Ø Orphiment
Ø Realgar
Ø Galena
1. Ash flow (tufls) – fragmental flow.
a. breksi aliran piroklastik adalah bahan piroklastik yang tersusun atas fragmen
runcing – runcing hasil endapan piroklastik ( Fisher, 1960 ).
b. Ignimbrite adalah suatu batuan yang terbentuk dari aliran abu panas ( MacDonald, 1972).
c. Welded tuff adalah endapan aliran abu panas yang terelaskan akibat deposisi pada
saat masih panas.
2. Ash fall yaitu primary piroklastik atau bahan yang belum mengalami pergerakan
dari tempat semula diendapkan oleh proses jatuhan selama belum mengalami
pembatuan/litifikasi ( Fisher, 1960 ).
a. Agglomerate diartikan sebagai batuan yang terbentukdari hasil konsolidasi material
yang mengandung bomb (tuff agglomerate
merupakan batuan yang kandungan bomb sabending atau lebih banyak dari abu
vulkanik ) ( widiasmoro dkk,1977 ).
b. Agglutinate merupakan hasil akumulasi fragmen – fragmen pipih yang terelaskan,
berasal dari erupsi basaltic yang sangat encer ( tryrell, 1931 ).
c. Breksi piroklastik adalah batuan yang mengandung block lebih dari 50% ( macDonald,1972 dan Fisher 1958 ).
d. Tuff pyroclastic brecia adalah batuan yang mengandung block sebanding dengan abu
volkanik atau bias juga lebih dominant abu volkanik ( Norton 1917 dan MacDonald, 1972 ).
e. Lapilistone adalah batuan yang penyusun utamanya berukuran lapili yaitu 2 – 64 mm
( fisher,
1961 ).
f. Lapili tuff batuan yang kandungan lapili dan abu volkanik sebanding atau lebih dominant
abu volkanik ( Fisher, 1961 dan MacDonald, 1972 ).
3. Nama batuan tidak berkaitan dengan genesanya, misalnya breksi volkanik
adalah batuan yang terdiri dari penyusun utama fragmen volkanik yang runcing –
runcing, dengan matriks berukuran sekitar 2 mm dengan bermacam – macam
komposisi dan tekstur (bisa berupa endapan piroklastik, autoklastik,alloklastik
dll), ( Fisher, i958 ).
4. Breksi volkanik autoklastik terbentuk sebagai akibat letusan gas yang
terkandung di dalam lava atau akibat pergerakan lava sebelum mengalami
pembatuan.
a. Breksi aliran terbentuk pada bagian tepi lava aliran akibat pemadatan
pada tepi kerak dan gerakan mengalir setelah pendinginan ( Fisher 1960, Wright & owes, 1963, MacDonald, 1972 ).
b. Breksi letusan terbentuk akibat letusan gas yang terkandung didlam lava
sehingga terjadi fragmentasi pada kerak bagian luar lava yang mulai membeku.
5. Breksi volkanik aloklastik adalah breksi yang terbentuk dari hasil
fragmentasi, batuan yang telah ada sebelum mengalami pengerjaan oleh proses
volkanisme.
a. Breksi intrusi yaitu breksi yang mengandung fragmen batuan yang
diterobos magma dalam matriks batuan beku ( Harker, 1908 dan Bowes, 1960 ).
b. Explosion brecia terbentuk dari hancuran batuan karena adanya ledakan
volkanik yang terjadi dibawah permukaan ( Wright
& bowes, 1960 ).
c. Tuffisite merupakan material klastik yang dihasilkan dari pelarutan
material tufaan oleh gas didalam pipa volkanik ( Fisher, 1961 ).
d. Tuffisite brecia merupakan breksi yang tersusun atas fragmen batuan
yang diintrusi magma dengan tuff sebagai matriks dan mengandung bekas aliran
gas didalamnya (Wright & Bowes, 1960).
6. Breksi volkanik epiklastik.
a. Breksi laharik merupakan breksi yang dihasilkan dari aliran Lumpur
pekat, berupa percampuran antara batuan volkanik berukurn beragam dengan bahan
non volkanik (Fisher, 1960 ).
b. Batupasir tufaan/konglomerat tufaan merupakan batuan sedimen epiklastik
yang terangkut juga didalamnya komponen piroklastik misalnya pumis atau shard.
14 .
c. Batupasir/konglomerat volkanik merupakan batuan epiklastik yang
tersusun atas fragmen – fragmen berupa batuan volkanik yang telah mengalami
erosi dan pengangkutan yang kemudian terendapkan.
3.3 Endapan priklastik
Pada kenyataannya, batuan hasil letusan
gunung api dapat berupa suatu hasil lelehan yang merupakan lava yang telah
dibahas dan diklasifakasikan ke dalam batuan beku, serta dapat pula berupa
produk ledakan atau eksplosif yang bersifat fragmental dari semua bentuk cair,
gas atau padat yang dikeluarkan dengan jalan erupsi. Berdasarkan proses
keterbentukan yang dialaminya, batuan piroklastik dibedakan menjadi enam tipe,
antara lain :
1.
Tipe I
Batuan piroklastik setelah dilemparkan
dari pusat volkanik jatuh ke darat yang kering dengan medium udara saja,
kemudian mengalami litifikasi membentuk batuan fragmental. Jadi batuan
piroklastik ini belum mengalami pengangkutan.
2.
Tipe II
Bahan piroklastik setelah dilemparkan
dari pusat volkanik ke tempat pengendapannya di daratan yang kering dengan
media gas yang dihasilkan dari magma sendiri yang merupakan aliran abu yang
merupakan onggokan aliran litifikasi dan membentuk batuan fragmental.
3.
Tipe III
Bahan piroklastik setelah dilemparkan
dari pusat erupsi yang jatuh ada suatu tubuh perairan (baik darat maupun laut)
yang tenang arusnya sangat kecil. Onggokan tersebut belum tercampur dengan material
lain dan tidak juga mengalami “re-warking”.
4.
Tipe IV
Bahan piroklastik setelah dilemparkan
dari pusat eruosi yang jatuh pada suatu tubuh perairan (baik darat maupun laut)
yang arusnya aktiv (begerak). Sebelum mengalami litifikasi mengalami ‘re-warking’ dan dapat bercampur dengan
batuan lain yang dihasilkan akan mempunyai struktur sedimen biasa.
5.
Tipe V
Bahan piroklastik yang telah jatuh
sebelum mengalami pelapukan kemudian diangkut dan diendapkan di tempat lain
(bisa laut, bisa cekungan di daratan) dengan media air. Hasilnya batuan sedimen
dengan asal-usulnya adalah bahanbahan piroklastik, dengan struktur sedimen
biasa.
6.
Tipe VI
Bahan piroklastik yang telah jatuh sudah
mengalami proses-proses litifikasi, kemudian diendapkan kembali ketempat yang lain.
Batuan yang dihasilkan adalah batuan sedimen dengan propenan piroklastik (Epiklastik).
3.4
Tektur Batuan Piroklastik
a.
Warna Batuan
Warna batuan berkaitan erat dengan
komposisi mineral penyusunnya.mineral penyusun batuan tersebut sangat
dipengaruhi oleh komposisi magma asalnya
sehingga dari warna dapat diketahui jenis magma pembentuknya, kecuali
untuk batuan yang mempunyai tekstur gelasan.
b.
Tekstur Batuan
Pengertian tekstur batuan piroklastik
mengacu pada kenampakan butir-butir mineral yang ada di dalamnya, yang meliputi
Glassy dan Fragmental. Pengamatan tekstur meliputi :
1.
Glassy
Glassy adalah tekstur pada batuan
piroklastik yang nampak pada batuan tersebut ialah glass.
2.
Fragmental
Faragmental ialah tekstur pada batuan
piroklastik yang nampak pada batuan tersebut ialah fragmen-fragmen hasil
letusan gunung api.
c.
Struktur Batuan
Struktur adalah kenampakan hubungan
antara bagian-bagian batuan yang berbeda.pengertian struktur pada batuan beku
biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala besar atau singkapan
dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering ditemukan adalah:
a. Masif
: bila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas
b. Vesikular
: dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi 3
yaitu:
-
Skoriaan
: bila lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
-
Pumisan
: bila lubang-lubang gas saling berhubungan.
-
Aliran
: bila ada kenampakan aliran dari kristal-kristal maupun lubang gas.
c. Amigdaloidal
: bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.
d. Berlapis
: bila dalam batuan tersebut terdapat lapisan-lapisan endapan dari
fragmen-fragmen letusan gunung api.
d.
Derajat Kristalisasi
Derajat
kristalisasi mineral dalam batuan beku, terdiri atas 3 yaitu :
·
Holokristalin
Tekstur batuan beku yang kenampakan
batuannya terdiri dari keseluruhan mineral yang membentuk kristal, hal ini
menunjukkan bahwa proses kristalisasi berlangsung begitu lama sehingga
memungkinkan terbentuknya mineral - mineral dengan bentuk kristal yang relatif sempurna.
·
Hipokristalin
Tekstur batuan yang yang
kenampakannya terdiri dari sebagaian mineral membentuk kristal dan sebagiannya
membentuk gelas, hal ini menunjukkan proses kristalisasi berlangsung relatif
lama namun masih memingkinkan terbentuknya mineral dengan bentuk kristal yang
kurang.
·
Holohyalin
Tekstur batuan yang kenampakannya
terdiri dari mineral yang keseluruhannya berbentuk gelas, hal ini menunjukkan
bahwa proses kristalisasi magma berlangsung relatif singkat sehingga tidak memungkinkan
pembentukan mineral - mineral dengan bentuk yang sempurna.
e.
Ukuran Batuan
Ukuran batuan yang dihasilkan dari
letusan gunung api terbagi menjadi 4, antara lain :
1. Bomb
( d > 64 mm)
Bomb adalah gumpalan-gumpalan lava
yang mempunyai ukuran lebih besar dari 64 mm.
2. Block (d
> 64 mm)
Block adalah batuan piroklastik
yang dihasilkan oleh erupsi eksplosif dari fragmen batuan yang sudah memadat
lebih dulu dengan ukuran lebih besar dari 64 mm.
3. Lapili (d
= 2 – 64 mm) Lapili berasal dari bahasa latin lapillus, yaitu nama untuk hasil erupsi
ekplosif gunung api yang berukuran 2 mm – 64 mm.
4. Debu / ash
(d < 2 mm)
Debu adalah batuan piroklastik yanh
berukuran 2 mm – 1/256 mm yang dihasilkan oleh pelelmparan dari magma akibat
erupsi ekplosif.
f.
Bentuk Batuan Piroklastik
Bentuk batuan dalam batuan piroklastik
sama halnya dengan teksturnya, antara lain :
1.
Glassy
Glassy
adalah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada batuan tersebut
ialah glass.
2.
Fragmental
Faragmental
ialah bentuk tekstur pada batuan piroklastik yang nampak pada
batuan tersebut ialah
fragmen-fragmen hasil letusan gunung api.
3.5. Struktur Batuan Piroklastik
Struktur batuan piroklastik pada prinsipnya sama dengan struktur batuan
beku, seperti struktur skoria, vesikuler, massive maupun amikdoloidal maupun
struktur batuan sedimen, yaitu struktur perlapisan graded bedding atau cross
bedding.
3.6.Tahap Penamaan Batuan
Piroklastik
Klasifikasi penamaan batuan piroklastik secara umum dibedakan atas :
1.
Klasifikasi berdasarkan fragmen piroklastiknya
( Fisher, 1966 dan Schimid, 1981 ) yaitu :
~
Anglomerat, bila batuan disusun
oleh fragmen piroklastik dominan berupa bom yang berukuran > 64 mm.
~
Breksi piroklastik, bila batuan
disusun oleh fragmen piroklastik dominan berupa blok yang berukuran > 64 mm.
~
Breksi tufa, bila batuan disusun
oleh percampuran fragmen piroklastik blok maupun ash.
~
Tufa, bila batuan disusun oleh
fragmen piroklastik berupa ash dan lapilli dimana ash lebih dominan.
~
Tufa lapilli, bila batuan disusun
oleh fragmen piroklastik berupa lapili dan ash dimana lapilli lebih dominan.
Oleh Schimid (1981), tufa lapili disebut juga lapilli.
Size
(mm)
|
Wentworth William
1932
|
Twen Hofel
1950
|
Fisher
1961
|
256
128
64
32
10
8
4
2
0.5
0.250
0.125
0.0825
|
Blocks =
Volcanik breccia
Bomb = anglomerat
Lapili =
Lapili tuff
Coarse
ash = Fine ash
Fine ash (Fine
tuff)
|
Bombs
Lapili
Coarse
ash
Fine ash
|
Coarse Blocks
and
Fine Bomb
Lapili
Coarse
ash
Fine ash
|
Tabel 3.1. Klasifikasi batuan piroklastik oleh
Wentworth, william (1932), Twen Hofel (1950), Fisher (1961)
2.
Klasifikasi untuk tufa,
berdasarkan pada material penyusun tufa ( W.
T. G, 1954 ) dibedakan atas :
~
Tufa gelas, tufa yang dominan
disusun oleh material gelas.
~
Tufa kristal, tufa yang dominan
disusun oleh material kristal.
~
Tufa litik, tufa yang dominan
disusun oleh material litik.
Batuan Piroklastik yang terbentuk melalui ekstrusif mengalami
pelapukan, kemudian tererosi dan tertransportasi kedaerah cekungan dan
terendapakan membentuk sedimen tufa yang disebut dengan “ Batuan Epiklastik “.
Geologi institut ( 1975 ), Carrozzi
mengatakan batuan epiklastik adalah : Batuan yang bahan penyusunnya berasal
dari pelapukan batuan Vulkanik, termasuk juga batuan piroklastik serta bahan
hasil jatuhan piroklastik yang terangkat sebelum mengalami pelapukan.
Gambar 3.2 Klasifikasi Batuan Piroklastik
Berdasarkan Fragmen Piroklastik
(Fisher, 1966)
3.7.Kesimpulan
1. Batuan
piroklastik adalah batuan yang terbentuk dari letusan gunung api (berasal dari
pendinginan dan pembekuan magma) namun seringkali bersifat klastik.
2. Batuan
piroklastik dapat terdiri dari berbagai macam ukuran clast; dari agglomerates
terbesar, dengan sangat halus dan tuffs abu.
3. Struktur
adalah kenampakan hubungan antara bagian-bagian batuan yang berbeda.pengertian
struktur pada batuan beku biasanya mengacu pada pengamatan dalam skala besar
atau singkapan dilapangan.pada batuan beku struktur yang sering ditemukan
adalah:
a. Masif
: bila batuan pejal, tanpa retakan ataupun lubang-lubang gas
b. Vesikular
: dicirikandengan adanya lubang-lubang gas,sturktur ini dibagi lagi menjadi 3
yaitu:
·
Skoriaan : bila
lubang-lubang gas tidak saling berhubungan.
·
Pumisan : bila
lubang-lubang gas saling berhubungan.
·
Aliran : bila ada
kenampakan aliran dari kristal-kristal mau pun lubang gas.
c. Amigdaloidal
: bila lubang-lubang gas terisi oleh mineral-mineral sekunder.
d. Berlapis
: bila dalam batuan tersebut terdapat lapisan-lapisan
e. endapan
dari fragmen-fragmen letusan gunung api
4. Scoria
adalah jenis batuan tekstur dan bukan batu yang diklasifikasikan oleh
mineralogi atau kimia. Terbentuk dari lava yang kaya volatiles atau gas tetapi kurang
kental dari lava membentuk batu apung. Ketika batuan cair meningkat dalam pipa
vulkanik, gas mulai terbentuk dan mengumpulkan dan gas-gas yang membentuk
gelembung besar dalam lava. Batu dipadatkan yang dihasilkan adalah Scoria.
Meskipun ruang terbuka di dapat Scoria batu besar umumnya lebih berat daripada
air yang tidak seperti kebanyakan batu apung bisa mengapung di atas air.
5. Lapili
stone yang memiliki kenampakan warna yaitu hitam, struktur batuannya massive,
dan derajat kristalisasinya hipokristalin dimana komposisi mineral penyusunnya
mayoritas adalah glass dan kristal, tekstur pada lapili stone ialah fragmental
dengan ukuran batuannya ialah lapili (d= 2 - 64 mm). Sedangkan bentuk dari
lapili stone ialah fragmental. Petrogenesa dari lapili stone ini ialah
terbentuk didalam permukaan, tetapi mineral ada yang belum membentuk kristal
yang utuh. Lapili stone memilki komposisi mineral dalam batuannya, mineralnya
ialah plagioklas dan hornblende (amphibol). Masing-masin jumlah dalam % dalam
batuannya ialah plagioklase 30% dan amphibol 20%.
6. Mineral
pagioklase kilapnya vitreous, warna yang tampak yaitu putih, kekerasan yang
dimiliki oleh mineral hornblande yaitu 6 – 6,5, pecahannya concoidal to uneven,
belahannya ialah 2,1 - basal, system kristalnya yaitu monoclinic atau
ortorombik, prosentase mineral hornblende pada lapili stone saat pengamatan
yaitu mencapai 30%.dari prosentase plagioklase seperti itu dapat di asumsikan
bahwa lapili stone tersebut tergolong lapili stone – plagioklase. Mineral plagioklase
pada lapilin stone kristalnya masih kurang begitu sempuna, karena hal ini
dipengaruhi oleh proses pembentukan dari kristal tersebut yang tidak sempurna.
7. Mineral
Hornblande kilapnya vitreous – dull, warna yang tampak yaitu hitam,kekerasan
yang dimiliki oleh mineral hornblande yaitu 5- 6,pecahannya uneven,belahannya
hampir tidak dapat terlihat,system kristalnya yaitu monoclinic atau
ortorombik,prosentase mineral hornblende pada andesit saat pengamatan yaitu
mencapai 40%.dari prosentase hornblende seperti itu dapat di asumsikan bahwa
andesit tersebut tergolong andesit – hornblende. . Sangat gelap coklat hornblendes
hitam yang mengandung titanium yang biasa disebut basaltik hornblende, dari kenyataan
bahwa mereka biasanya merupakan konstituen dari basalt dan batu yang
terkait.Common Hornblende adalah konstituen dari banyak batuan beku dan batuan
metamorf seperti granit, syenite, diorite, gabbro, basal, andesit, gneiss, dan
schist.Ini adalah mineral utama dari amphibolites.
JUAL BONGKAHAN BACAN DOKO SUPER
BalasHapusASLI DARI HALMAHERA SELATAN ( MALUKU UTARA )
Kondisi bahan ;.
- Bahan / rough bacan doko asli bukan sintetis.
- Batu murni dari proses alam.
- Batu kualitas tinggi.
- Bahan tua (galian lama).
- Kualitas super kristal- Sudah tembus.
- Bahan keras dan padat.
- Siap gosok poles.
- Daging utuh, tanpa kapur.
- Tidak rapuh, tidak mudah pecah / retak.
- Deskipsi sesuai apa adanya, harap diperhatikan dengan baik
Daftar harga :
1 0ns ; Rp 750.000rb
5.ons Rp.2.500.000
1.kg Rp 3.000.000
5 kg Rp 10.000.000
10 Kg Rp 17.500.000
15,kg Rp.20,000,000,
Melayani Pembelian Per Kilo Dan Per Ons Untuk Bongkahan
Kita Juga Melayani Pembelian Luar Daerah Dan Luar Kota
setiap pembelian perkilo dapat bonus 1 permata batu bacan dan bongkahan batu bacan ukuran kecil Origin,
untuk yg mau pesan hub ;
Hp.; 0822-9342-2986
pin : 5C50FF58
adapun cara transakai,anda bisa datang langsung ke rumah kami. alamatnya di jl buana seli No 76 rt 016 rw 002,
desa/kel ;labuhan, kec ;bacan, kab ; halmahera selatan, prof ; maluku utara.
barang juga bisa kami kirim lewat jasa pengiriman tiki,jne,pos,muatan udara dan lewat kargo bandara.
harga paling murah dan bersahabat, pelayanan cepat, sms pasti di balas 1x24 jam.
pengiriman cepat,no resi pasti di kirim pada pembeli,stok akan selalu di update setiap minggu.
banyak bonusnya gan,gratis ongkos kirim ke seluruh indoneia.
INGAT..!!!!! HATI-HATI PENIPUAN DENGAN HARGA MURAH SALAH ORANG ANDA BISA TERTIPU.