Jumat, 09 Mei 2014

Persyaratan Batubara (Parameter Kuwalitas )



Persyaratan Kuwalitas  Batu Bara
PARAMETER KUWALITAS BATU BARA
PARAMETER
BASIS
KETERANGAN
Ash Analysis:
- SiO2, %
- Al2O3, %
- Fe2O3, %
- TiO2, %
- Mn3O4, %
- CaO, %
- MgO, %
- Na2O, %
- K2O, %
- P2O5, %
- SO3, %
total ash
Berguna untuk memprediksi perilaku abu, juga
untuk mengidentifikasi kandungan konsentras tinggi
komponen tertentu yang dapat memberikan
permasalahan dalam aplikasi.
Ash Fusion Temperature:

- ISO-A (IDT), C
- (ST), C
- ISO-B (HT), C
- ISO-C (FT), C

Berguna untuk memprediksi perilaku abu. Secara
normal diukur di bawah kondisi oksidasi maupun
reduksi.
Forms of Sulfur:
- Pyritic, %
- Organic, %
- Sulphate, %
adb
Dapat memberikan informasi disposisi sulfur selama
pemanfaatan dan hasil sulfur selama proses
pembakaran dan karbonisasi. Penjumlahan = total
sulfur


















PARAMETER
BASIS
               KETERANGAN
Trace Analysis:
- Arsenic
- Boron
- Chlorine
- Fluorine
- Phosphorus
adb
Mengidentifikasi unsur-unsur jejak yang
terkonsentrasi dalam batubara
Hardgrove Index
adb
Berguna untuk memperkirakan tingkat
 Ketergerusan batubara
Abrasion Index
(Yancey,
Geer, dan Price)

Memperkirakan pemakaian jenis mill









Persyaratan Batubara untuk Kokas
PARAMETER
BATAS
TYPICAL
LIMITS
KETERANGAN
Free swelling index
7-9
min 6

Roga index
60-90
min 50
Gray King Coke Type
G6-G14
min G4-G5
Dilatometry
Max dilatation    %
(Audibert-Arnu)
25-70
80-140
150-350
min 20
min 60
min 100
Low volatile coals
Medium volatile coals
High volatile coals
Plastometry
o
Fluidity Range   C
> 80
> 100
> 130
min 70
min 80
min 100
Low volatile coals
Medium volatile coals
High volatile coals
Secara individu, data diatas hanya untuk menunjukkan potensial batubara untuk industri kokas hanya dapat dihasilkan setelah dilakukan tes yang lebih extensif. Batubara kualitas terbaik dapat ditunjukkan dengan adanya sifat-sifat pada bagian atas range yang telah disebutkan ; bergantung pada ketersediaan batubara lain, campuran batubara yang tidak memenuhi kekerasan yang sesuai dengan batasan-batasan tersebut
Persyaratan Batubara untuk Pabrik Semen
PARAMETER
BATAS
TYPICAL
LIMITS
KETERANGAN
Chlorine         %
(air dried)
rendah
max 0.1
Pada proses kering, kandungan klor pada Klinker kecil dari 0,03 %. Tergantung pada kandungan klor pada material umpan, kandungan maksimal dalam batubara bervariasi diatas 0,01 %
P2O5            %
(ash analysis)
<2
(max 6-8)
Kandungan P2O5 dalam klinker kecil dari 1 %.
Kandungan P2O5 tergantung pada material
umpan yang kecildari faktor kritis

Hardgrove Index
(air dry)
tinggi
min 50-55
(min 40)
Tergantung pada kapasitas grinding
Max Size       mm
25 - 30
35 - 40
Dibatasi oleh top size dari pulveriser
Fines Content    %
(less than 0.5 mm)
15 - 20
25 - 30
Dibatasi untuk karakteristik pengolahan yang
baik, khususnya ketika basah
Typical Limits diatas biasanya digunakan oleh konsumen, seperti briket menunjukkan
batasan terluar yang dapat diterima dalam kasus tertentu



Persyaratan Batubara untuk PLTU
PARAMETER
BATAS
TYPICAL
LIMITS
KETERAGAN
Total Moisture   %
(as received)
Free Moisture    %
(as received)
4-8
rendah
max 12
(max 15)
max 10 - 12
Penurunan nilaikalori bersih.
Terbatas pada nilai maksimal 15 % untuk pengolahan
sederhana/peremukan
Batas akan lebih tinggi untuk batubara rank rendah
Ash           %
(air dry)
rendah
max 15-20
(max 30)
Penurunan Nilai
kalori dibatasi oleh kemampuanalat untuk mengolah dan mengurangi abu
Volatile Matter   %
(dmmf)
25-35
15-25
min 25
max 25
Side-fired p.f furnace Down-fired p.
ffurnace
Gross Calorific Value
(air dried) MJ/Kg
tinggi
min 24-25
Mempunyai bermacam-macam pilihan data untuk dasar perhitungan (kotor/bersih, airdried/as received)
Total Sulfur     %
(air dried)
rendah
max 0.5-1.0
(max 2.0)
Biasanya tergantung pada regulasi polusi lokal, misalnya USA 2.0 % max, Prancis (EDF) 1,7%
max, Jerman 1,0% max, Jepang 0,5% max. sebagian kecil golongan tidamemiliki batasan










PARAMETER
BATAS
TYPICAL
LIMITS
KETERANGAN
Ash Fusion Temps C
(oxidising or reducing)
tinggi
ISO-A
rendah
ISO-C
min 1200
(min1050)
max 1350
(max 1430)
Dry bottom furnace. Minimum memenuhi
temperatur ISO-A bergantung pada fleksibilitas
peralatan dan prosedur operasi.
Wet Bottom furnace. Maksimum temperatur ISO-
C bergantung pada temperatur operasi. Kondisi
Furnace menentukan apakah oksidasi atau
reduksi temperatur ash fusion layak
Nitrogen %
(dmmf)
rendah
(0.8-1.1)
Lebih baik rendah untuk mereduksi formasi Nox
(rata-rata diberikan oleh Dengen Kaihatsu,
Jepang)
Chlorine %
(Air dried)
rendah
max 0.1-0.3
(max 0.5)
Sebagai indikasi kandungan alkali, seharusnya
rendah untuk mereduksi kecendrungan ash
fouling.
Hardgrove Index
(air dry)
tinggi
min 50-55
(min 40)
Tergantung pada kapasitas grinding
Max Size  mm
25 - 30
35 - 40
Dibatasi oleh top size dari pulveriser
Fines Content    %
(less than 0.5 mm)
15 - 20
25 - 30
Dibatasi untuk karakteristik pengolahan yang
baik, khususnya ketika basah






Tidak ada komentar:

Posting Komentar